R A N G G A A F I A N T O a n d P a r t n e r s

Counselor at Land, Forest and Mining Law & Litigation

Jumat, 03 Februari 2012

Jambore III FoPMI (Makassar - P. Samalona - P. Kapoposang) 9-12 Maret 2012

rangga.afianto@gmail.com

 Rekan-rekan diver sekalian, Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia (FoPMI) kembali menyelenggarakan acara rutin tahunan sebagai wadah pemupuk tali persaudaraan dan silaturahmi antar sesama anggota penyelam-penyelam mahasiswa terbaik di Indonesia beserta segenap elemen-elemen terkait.

Acara ini merupakan jilid ke-3 dari pelaksanaan Jambore yang sebelumnya telah lebih dahulu dilaksanakan yaitu Jambore I pada tahun 2010 di Karimunjawa, dan Jambore II pada tahun 2011 di Candidasa-Bali.

Berbeda dengan Jambore sebelumnya yang diselenggarakan oleh pengurus harian periode pertama, kali ini merujuk pada pergantian kepengurusan dalam tubuh FoPMI pada 2011 lalu, acara ini diselenggarakan oleh pengurus harian periode yang baru dengan sepenuhnya pelaksanaan teknis berada dibawah komando dari Koordinator FoPMI Wilayah Sulawesi melalui Panitia Pelaksana Lokal yang keseluruhannya masih tercakup dalam ranah pengawasan dan supervisi dari Pengurus Pusat FoPMI melalui Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.

Sebagai anak bimbingan langsung dari TNI-AL, FoPMI kali ini seperti halnya kegiatan-kegiatan lainnya juga turut berkoordinasi dengan pihak TNI-AL yang dalam hal ini adalah Satlambair Dispotmar Mabesal melalui Lantamal-VI Makassar.

Acara ini bertemakan "Clean Up Sea, Joyfull, Safety and Natural Dive" yang ditujukan sebagai sebuah upaya kongkrit dalam rangka program utama FoPMI yaitu kampanye bahari.

Walaupun acara ini dimotori dan ditujukan guna pengembangan internal FoPMI, namun demikian tetap tidak menutup kemungkinan bagi pihak umum baik Mahasiswa / Non-Mahasiswa untuk turut serta berpartisipasi dalam acara ini karena memang konsep utama dari acara ini adalah menguatkan ikatan solidaritas bagi kelestarian lingkungan hidup.

Acara ini akan dilaksanakan pada :

Hari/ Tanggal : Jumat – Senin / 9 -12 Maret 2012.
                        Tempat            : Makassar – P. Samalona – P. Kapoposang

Pendaftaran :
    -JHON ( 081342029484 )
    -HAMSYR (085342741708)

Batas Pendaftaran : 28 Februari 2012    (*peserta terbatas)

Biaya Registrasi :
     -Anggota Rp. 550.000,-  (dibuktikan dengan K.I.F)
     -Mahasiswa Umum Rp. 650.000,-  (dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa yang masih berlaku)
     -Umum Rp. 750.000,-

Fasilitas :
     -Sertifikat kegiatan
     -T-Shirt
     -Penginapan
     -Akomodasi Selama Kegiatan
     -Konsumsi

Agenda Kegiatan :
     -Underwater Photoghraphy Training
     -Underwater Clean Up
     -Underwater Photoghraphy Competition
     -Fun Dive
     -Youth and Adventure Camp
     -Visit Turtle Breeding (Kapoposang Island)

Demikian informasi ini disampaikan, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan diver sekalian.

SALAM BAHARI .

------------------------------------------------------------------------------------
RANGGA AFIANTO
Sekretaris Jenderal FoPMI
rangga.afianto@gmail.com
+628561091510
------------------------------------------------------------------------------------



Senin, 09 Januari 2012

do you know about PARALAYANG...??

rangga.afianto@gmail.com

Sejarah Paralayang

Paralayang
(bahasa Inggris: paragliding) adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain (parasut) yang lepas landas dengan kaki untuk tujuan rekreasi atau kompetisi. Pilot duduk di suatu sabuk (harness) yang menggantung di bawah sayap kain yang bentuknya ditentukan oleh ikatan tali dan tekanan udara yang memasuki ventilasi di bagian depan sayap. 
 Olahraga ini mulai muncul pada sekitar tahun 1980-an dan kejuaraan dunia pertamanya dilangsungkan pada tahun 1989 di Kössen, Austria.


Olahraga paralayang lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin. Angin yang dipergunakan sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut ini melayang tinggi di angkasa terdiri dari dua macam yaitu, angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang disebabkan karena thermal (thermal lift). 

Dengan memanfaatkan kedua sumber itu maka penerbang dapat terbang sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Yang menarik adalah bahwa semua yang dilakukan itu tanpa menggunakan mesin, hanya semata-mata memanfaatkan angin.

Peralatan

Peralatan paralayang sangat ringan, berat seluruh perlengkapannya (parasut, harness, parasut cadangan, helmet) sekitar 10 – 15 kg. Peralatan paralayang juga sangat praktis karena dapat dimasukkan ke dalam ransel yang dapat digendong di punggung. Perlengkapan pendukung terbang yang diperlukan antara lain variometer, radio/HT, GPS, windmeter, peta lokasi terbang, dll. Sedang perlengkapan pakaian penerbang antara lain baju terbang/flight suit, sarung tangan, dan sepatu berleher tinggi/boot. Jenis parasut yang dipergunakan sangat tergantung dari tingkat kemampuan penerbang dan berat penerbang. Setidak-tidaknya terdapat tiga jenis parasut paralayang yaitu, parasut untuk pemula, parasut untuk penerbang menengah, dan parasut untuk penerbang mahir. Ukuran parasut juga harus sesuai dengan berat penerbangnya. Ukuran yang tersedia antara lain XS, S, M, L serta LL untuk terbang berdua/tandem. Olahraga Paralayang juga sangat kecil ketergantunganya dengan wahana lainnya.


Konsep terbang Paralayang sangat sederhana tetapi mengagumkan, terbuat dari lembaran kain nylon yang dibentuk seperti sayap atau aerofoil yang dihubungkan oleh tali-tali untuk sebagai cantolan tempat duduk penerbang (seat harness). Dengan adanya gerakan saat melintasi di udara bebas maka lembaran kain tersebut menggembung menciptakan tekanan dan membentuk sayap yang akhirnya dapat diterbangkan.


Parasut paralayang adalah sebuah “pesawat terbang” yang melayang menggunakan prinsip-prinsip aerodinamika seperti halnya pesawat Boing yang berpenumpang ratusan orang itu. Bedanya penumpang paralayang sangat terbatas hanya satu atau dua orang saja. Kecepatan terbang tertingginya juga paling-paling hanya sekitar 50 km/jam.

Untuk dapat lepas landas, seorang penerbang paralayang memerlukan sebuah lereng bukit yang rata dengan kemiringan sekitar 20 – 30 derajat, atau jika tak ada lereng, ditarik dengan mesin Winch di lapangan terbuka pun bisa.


Sejarah
Olahraga paralayang mulai muncul pada awal tahun 80-an. Tidak jelas siapa yang mengawalinya. Namun proses terciptanya paralayang ini melewati sebuah proses yang cukup panjang dan diilhami oleh kegiatan gantolle dan terjun payung. Adalah Dr. Francis Rogallo yang pada tahun 1940 menciptakan sebuah layang-layang yang bentuknya kemudian menjadi cikal bakal gantolle yang sekarang ini ada.
Pierre Lemoigne termasuk orang yang punya andil, karena pada tahun 1960, ia menyempurnakan kembali bentuk parasut untuk terjun statik yang berbentuk bulat, menjadi parasut terjun yang dikenal sebagai parasut Para Commander (PC) yang mempunyai gerakan lebih baik dan dapat dikontrol dibanding parasut sebelumnya.
Kemajuan pesat terjadi saat terciptanya parasut terjun payung persegi dengan dua permukaan yang masing-masing dipisahkan oleh rongga-rongga yang disebut sel oleh Domina Jalbert dari Amerika. Parasut ciptaan Domina ini dikenal dengan nama Parafoil menggunakan sistem “Ram Air”. Parasut ini mengembang karena adanya lintasa udara yang terperangkap di dalam sel. Konsep “Ram Air” ini sebenarnya tak mengalami perubahan berarti hingga kini, namun tingkat penyempurnaan bentuknya begitu menakjubkan, sehingga bisa dibilang konsep inilah yang mengilhami secara langsung terciptanya olahraga paralayang.

Pada tahun 1978, beberapa peterjun Eropa mencatat sukses lepas landas dari sebuh lereng terjal menggunakan parasut yang disempurnakan ini. Tak lama kemudian peski Swiss menyusul dengan meluncur di lereng bersalju di Engadine dengan menggunakan parasut persegi yang serupa.
Berawal dari sinilah nampaknya olahraga paralayang yang di Perancis disebut Parapente. Selain nama-nama yang disebut sebelumnya, tiga anggota Parachute Club of Annemasse, Perancis, bisa dibilang mempunyai andil dalam pemasyarakatan olahraga paralayang Mieussy, di kawasan Pegunungan Pertuiset, antara Genevv dan Chamonix yaitu: Jean-Claude Betemps, Andre Bohn, dan Gerard Boson.

Paralayang di Indonesia

Di Indonesia sendiri, paralayang baru mulai muncul awal tahun 1990 yang ditandai dengan terbentuknya Kelompok Paralayang MERAPI di Yogyakarta yang dimotori oleh Dudy Arief Wahyudi (alm), dan Gendon "Get" Subandono. David A. Teak, Ferry Maskun, dan Daweris Taher termasuk para penerbang awal Indonesia. Beberapa pemula ini berlatih secara otodidak melalui manual-manual dan majalah-majalah paralayang. Setidaknya pernah tercatat sebanyak 1200 penerbang di Indonesia, namun yang kini aktif tak lebih dari sepertiganya.
Olahraga paralayang di Indonesia berada di bawah Pordirga Layang Gantung Indonesia (PLGI) yang berada dibawah naungan PB FASI. Sedang untuk organisasi internasionalnya, olahraga ini berada dibawah Commission Internationale du Vol Libre (CIVL) yang dibawah naungan FAI.

Mega Raya Paralayang Indonesia
Mega Raya Paralayang Indonesia (MERAPI) telah berdiri sejak tahun 1990 dan merupakan klub serta sekolah paralayang pertama di Indonesia.Oleh karenanya Merapi merupakan salah satu tonggak awal berkembangnya olahraga paralayang di Indonesia.

Paralayang
 

Kayak maen layangan gitu ya boi
prinsip dengan mesin winch:





Jadi cara nerbanginnya tuh kayak “mentangin” layangan gitu deh boi
Siapa Saja yang Boleh Terbang?
Siapa saja boleh ikut terbang, laki-laki atau perempuan, tua atau muda, asal sehat jasmani dan rohani, tidak mengidap penyakit jantung, dan epilepsi. Umur peminat yang disarankan adalah antara 14 s/d 60 tahun. Peminat yang berumur kurang dari 18 tahun harus mendapat restu dan ijin dari orangtua/wali.

Berbahayakah Paralayang?
Banyak yang masih menganggap bahwa olahraga paralayang itu berbahaya, benarkah demikian? Kita mengetahui bahwa semua olahraga mempunyai resiko, itu pasti. Naik sepeda di jalan raya pun mengandung unsur bahaya yang sangat besar, bukankah demikian? Di dalam melakukan olahraga, terutama olahraga alam bebas, resiko yang mungkin akan terjadi sangat tergantung dari bagaimana cara para pelaku itu melakukan kegiatannya. Demikian pula di dalam olahraga paralayang, jika kita melakukan dengan prosedur dan tata cara yang benar maka resiko yang akan terjadi pun akan sangat minimal. Jika anda baru bisa berjalan maka anda jangan berlari, begitu kata orang bijak. Dalam peningkatan kemampuan seorang penerbang paralayang harus dilakukan setahap demi setahap.
Di mana Saya Dapat Berlatih Paralayang?
Berlatihlah kepada orang yang tepat yaitu instruktur/pelatih paralayang yang bersertifikat dan diakui oleh organisasi paralayang di masing-masing negara. Di Indonesia, lisensi untuk pelatih paralayang dikeluarkan oleh Persatuan Olahraga Dirgantara Layang Gantung Indonesia – Federasi Aero Sport Indonesia / PLGI – FASI.
Pada umumnya pelatih-pelatih tersebut telah bergabung di klub atau klub pendidikan yang bernaung di bawah FASIDA di mana klub tersebut berada yang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

Keuntungan anda berlatih dengan pelatih yang bersertifikat dan diakui oleh PLGI – PB FASI antara lain:
1. Pelatih telah memahami prosedur kepelatihan paralayang yang aman, sehingga akan menekan resiko dan mempercepat peningkatan kemampuan anda.
2. Memperoleh Kartu Santunan Kecelakaan Paralayang dengan jaminan maksimal sebesar Rp. 2.500.000,00. Santunan khusus untuk kecelakaan paralayang ini berlaku untuk kategori meninggal dan cacat tetap, keterangan lebih lengkap tanyakan pada instruktur anda.
3. Setelah selesai mengikuti pelatihan dasar dan dinyatakan lulus akan mendapatkan lisensi yang diakui PLGI PB FASI sesuai tingkatannya.

Klub Paralayang MERAPI Jakarta adalah salah satu klub yang telah diakui keberadaannya, dengan instruktur-instruktur yang bersertifikasi PLGI – FASI.
Lokasi kegiatan
Lokasi kegiatan paralayang biasanya di daerah perbukitan di ketinggian sekitar 1350 m di atas permukaan laut.
wilayah Perkebunan Teh Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat.


Lokasi ini merupakan lokasi wisata yang sangat terkenal dan menjadi tujuan wista utama di Jawa Barat di akhir minggu. Dengan udara yang sejuk, nyaman dan pemandangan yang indah, menjadi tempat yang sangat menyenangkan.